Mereview jurnal yang berkaitan dengan semiotika

 

Teori 1
Objek kajian seni rupa dan desain : Wayang kulit wong lakon menjunjung langit mencium bumi : Kajian teks pertunjukan

Pendekatan : Kualitatifdengan pendekatan,monodisiplin Penelitian difokuskan pada satu lakon yaitu Menjunjung Langit Mencium Bumi dengan mengamati pada bentuk pertunjukannya. Konsep yang digunakan untuk menganalisis permasalahan pada penelitian ini adalah konsep bentuk pertunjukan yang terdiri dari aspek pelaku, gerak, suara dan rupa.

Analisis : Wayang Kulit Wong bukanlah wayang
wong, wayang kulit ataupun wayang golek,Wayang Kulit Wong merupakan gabungan dari pertunjukan wayang wong dan wayang kulit purwa. Wayang Kulit Wong dapat dipentaskan oleh siapapun, dimanapun, kapanpun tanpa ada syarat tertentu

Teori : Jurnal ini tidak memiliki teori ilmiah

Kesimpulan : Wayang Kulit Wong lakon Menjunjung Langit Mencium Bumi merupakan pertunjukan yang dipentaskan oleh seniman, Pesan cerita yang ingin disampaikan adalah agar
selalu menjaga persatuan bangsa, mensyukuri dan memanfaatkan keragaman budaya bangsa. 

Hal yg bisa diteliti dari jurnal tersebut : Wayang Kulit Wong layak untuk menjadi contoh bagi kesenian tradisional lain untuk bangkit berkembang. Kesenian tidak lagi hadir sebagai kesenian masa lampau. Kesenian harus
dikembangkan dengan salah satu caranya adalah memperbarui unsur-unsur pendukungnya sehingga menjadi lebih dinamis dan memunculkan makna yang baru.

Link: https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/catharsis/article/view/17034

Jurnal 2

Objek Kajian Seni rupa dan desain  : Mengenal aneka batik

Pendekatan : Batik adalah siatu cara untuk membuat bahan kain. Batik adalah kerajinan yang memiliki seni yang tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia khususnya jawa.

Analisis : Dahulu membatik adalah tradisi turun temurun sehingga kadang kala, batik tersebut dapat dikenal sebagai suatu simbol keluarga tertentu. Kesenian batik adalah kesenian gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan raja raja di Indonesia pada zaman dahulu.

Teori : Tidak terdapat teori dalam jurnal ini.

Kesimpulan : Ada banyak ragam batik pada budaya Indonesia khususnya bagian Jawa yang memang banyak memproduksi berbagai batik dan kerajinan lainnya. Setiap batik memiliki beragam pula cara membuatnya, ada yang menggunakan canting, stempel, cap dan lain sebagainya. Batik juga banyak memiliki arti yang dikemas sedemikian rupa hingga hasilnya dapat dinikmati oleh para konsumen.

Hal yang dapat diteliti dari jurnal ini : Jurnal ini meneliti tentang bagaimana cara membuat batik, mengenal batik dalam berbagai daerah dan mengetahui teknik apa saja untuk menghasilkan batik

Jurnal 3

Objek kajian seni rupa dan desain : Patung Loro Blonyo dalam kosmologi jawa. 

Pendekatan : Loro blonyo adalah sepasang patung yang dibuat dari bahan kayu yang terdiri atas patung seorang  perempuan (ram) yang didampingi seorang laki-laki dengan mengenakan busana perkawinan adat Jawa gaya basahan dalam posisi duduk,  yang  penempatannya pada rumah tradisional Jawa yang lengkap, yaitu tepatnya di senthong tengah, atau di sebelah kanan, dan kiri krobongan yang berfungsi simbolis bagi pemiliknya (Darsiti, 1989:208; Santoso, 2000:88). Konsep kosmologi dalam pemahaman orang Jawa diartikan sebagai  kepercayaan tentang alam (cosmos), termasuk di dalamnya makhluk-makhluk, dan kekuatan-kekuatan yang mengendalikannya,  bagaimana organisasi alam semesta itu, apa peranan, dan tempat manusia di dalam alam (Cremers, 1997: 137).

Teori : Tidak ada teori dalam jurnal ini. 

Analisis : Patung loro blonyo memiliki perbedaan dengan patung lainnya yaitu terletak pada aneka aksesori yang  melekat pada kedua patung tersebut (Guntur, 2000: 145-1 48; Setyawan, 2001:45). Bagian kepala patung loro blonyo laki-laki mengenakan kuluk kangara berwana hitam dikombinasi dengan garis wama kuning yang disusun secara tegak dan mendatar serta melingkar. Kulukyang dikenakan benar-benar merupakan kuluk sebagaimana aslinya, bukan bagian dari bahan kayu yang direka dengan sapuan warna. Dipan merupakan tempat tidur yang berada dalam suatu  ruang bangunan bentuk atap limasan dengan disangga empat tiang yang dihias indah, dilengkapi kelambu untuk menambah mewahnya ternpat tersebut.  Pada dipan dilengkapi kasur dibalut  kain   seperti sindhur wama bangun gadhung rnlati hijau sleret putih, dan warna bangun tulak biru sleret putih, wama ini dipercaya sebagai tolak balak seperti sakit atau musibah. Menurut Kawuh kasampurna jawa, manusia berasal dari zat gaib yang bermula dafi awang awang. Keberadaan manusia menguatkan bahwa zat mutlaklah yang mengadakan dari sesuatu yyang awalnya tidak ada.

Kesimpulan :  patung loro blonyo dalam senthong tengah merupakan manifestasi struktur pandangan hidup orang Jawa. Keberadaannya sebagai patung adalah gambaran keselarasan kosmis. Struktur pola berpasangan oposisi biner patung antara laki dan perempuan yang posisinya di senthong tenah dalem yang beroposisi dengan ruang pendhapa, secara kosmogoni memanifestasikan reproduksi kosmis. Struktur pasangan patung laki-laki dan perempuan tersebut bukan sekedar simbol kesuburan sebagaimana disebutkan pada literatur umumnya, tetapi patung tersebut bila dicermati lebih mendalam merupakan simbol sangkaning dumadi, suatu ajaran mistik kejawen. Secara lahiriah sangkaning dumadi (termasuk di dalamnya manusia sebagai kosmos) secara lahiriah merupakan hasil perkawinan kosmis, diperagakan dalan penyatuan lingga dan yoni yang merepresentasikan pasangan laki-laki dan perempuan. Secara batiniah asal benih (wiji kodrat) dari Yang Maha Kuasa, sedangkan pasangan laki-laki dan perempuan yang menurunkan wiji wiradrat hanyalah wadhag atau latar di tempat Tuhan menitipkan rohnya.

Hal yang dapat di teliti dari jurnal ini : jurnal ini meneliti tentang pandangan hidup manusia, asal mula keberadaan manusia menurut para ahli, kodrat kodrat laki laki dan perempuan. Yang dapat diteliti lagi adalah apakah benar manusia berasal dari zat gaib dan bagaimana cara menelitinya, apakah pengetahuan ini dapat diteliti oleh kaum awam dan lain sejenisnya.

Link: https://journal.ugm.ac.id/jurnalhumaniora/article/view/1327

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Objek kajian ( The Karate Kid) dan Analisis Semiotik.

Analisis Film Pertarungan antar pelajar "Crow Zero" Menggunakan Pendekatan Semiotika.

Beauty Vlogger Tasya Farasya